
Tradisi Siat Tipat di Desa Kapal Badung: Warisan Budaya dan Nilai Filosofis
Desa Adat Kapal
6/10/2025
1
Tradisi Siat Tipat di Desa Kapal, Badung
Sejarah dan Asal Usul
Tradisi Siat Tipat merupakan salah satu warisan budaya unik yang berkembang di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Kata “siat” berarti perang atau pertarungan, sedangkan “tipat” merujuk pada ketupat, makanan khas yang terbuat dari beras dan dibungkus janur. Perang ketupat ini tidak dilakukan dengan tujuan permusuhan, melainkan sebagai simbol persaudaraan, kesuburan, dan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan.
Tradisi ini biasanya digelar setelah perayaan Hari Raya Kuningan, bertepatan dengan upacara Aci Rah Pengenteg Jagat di Pura Desa Kapal.
Prosesi Pelaksanaan
Ritual Siat Tipat dimulai dengan persembahyangan bersama di pura sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Setelah itu, masyarakat berkumpul di lapangan atau areal tertentu dengan membawa ratusan tipat. Ketupat-ketupat tersebut kemudian dilemparkan antarwarga dalam suasana penuh canda dan kegembiraan.
Meskipun disebut “perang”, tradisi ini tidak menimbulkan permusuhan. Justru sebaliknya, Siat Tipat menjadi sarana menjalin kebersamaan dan mempererat persaudaraan antarwarga.
Makna Filosofis
Tradisi ini menyimpan pesan mendalam bagi masyarakat Bali, antara lain:
-
Simbol kesuburan dan kemakmuran, karena tipat terbuat dari beras, lambang kesejahteraan.
-
Perwujudan rasa syukur, atas berkah yang telah diberikan Tuhan.
-
Harmoni sosial, karena perang tipat dilakukan dengan suka cita tanpa kebencian.
-
Pelestarian budaya, sebagai bagian dari identitas masyarakat Desa Kapal.
Daya Tarik Wisata Budaya
Kini, Tradisi Siat Tipat bukan hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga daya tarik wisata budaya di Badung. Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan langsung bagaimana masyarakat Bali melestarikan tradisi unik ini, sekaligus merasakan atmosfer kebersamaan yang hangat.
Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa Bali tidak hanya tentang pantai dan alam, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya yang mengajarkan kebersamaan, toleransi, dan penghormatan pada leluhur.