Hari Raya Kuningan adalah hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap 210 hari sekali, tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan. Perayaan ini memiliki makna sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta roh leluhur yang telah turun ke dunia saat Galungan. Pada hari ini, umat Hindu meyakini bahwa roh-roh leluhur kembali ke surga setelah menerima doa dan persembahan dari keturunannya. Oleh karena itu, umat Hindu melakukan sembahyang di pura dan merajan (tempat suci keluarga) dengan penuh rasa syukur.  

Ciri khas Hari Raya Kuningan adalah penggunaan sesajen khusus yang disebut canang kuningan, yang dihiasi dengan janur dan berwarna kuning sebagai simbol kemakmuran serta kebijaksanaan. Selain itu, terdapat hiasan tamiang (berbentuk lingkaran) yang melambangkan perlindungan, serta endongan sebagai simbol bekal kehidupan. Perayaan ini dilakukan sejak pagi hari dan harus selesai sebelum tengah hari, karena diyakini para dewa dan leluhur kembali ke alamnya sebelum siang. Hari Raya Kuningan menjadi momen spiritual yang mendalam bagi umat Hindu untuk mengungkapkan rasa terima kasih, memohon keselamatan, serta menjaga hubungan harmonis dengan leluhur dan Tuhan.