Tradisi Perang Tipat merupakan bagian dari prosesi ritual keagamaan yang diselenggarakan secara turun-temurun pada setiap tahun berdasarkan kalender Bali (Sasih) yakni bertetapan dengan jatuhnya Purnama Kapat (sekitar bulan Oktober - Nopember). Tradisi Perang Tipat dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkahNya berupa kesejahteraan, keberhasilan panen, tercapainnya pengairan pertanian, terhindarnya dari bencana dan lain-lain.

Tradisi ini juga sering disebut "Aci Rah Pengangon" oleh masayarkat setempat. Ritual yang berlangsung di Pura Kapal ini diawali dengan upacara persembahyangan bersama yang dilakukan oleh seluruh warga desa. Pada upacara ini pemangku desa adat akan memercikan air suci untuk memohon keselamatan seluruh warga dan juga para peserta yang akan melakukan perang tipat bantal.